Bumi kita sudah tua??!!
January 5, 2010 / sman1banjar / 1Tahukah kalian? Bumi kita sekarang sudah tua. Seperti halnya makhluk hidup, bumi juga mengalami masa tua yang tidak dapat kita hindari. Seperti halnya manusia juga yang memiliki ciri ketika memasuki masa tua, bumi juga memilki ciri-ciri, dan ciri itu pun tidak jauh berbeda dengan manusia. Ketika manusia atau bumi sudah tua banyak kemampuan-kemampuan yang menurun bahkan lama-kelamaan akan hilang.
Bumi yang sudah tua sangat berdampak pada semua kehidupan yang ada di dalamnya, manusia, hewan, dan tumbuhan pun ikut merasakannya. Ciri-ciri bumi sudah tua
1. Lapisan ozon semakin menipis.
Sudah tidak asing kata Lapisan ozon di telinga kita. Dua kata yang sedang gencar-gencarnya diperbincangkan ini sangat vital bagi bumi kita. Lapisan yang berada pada ketinggian 19-48 km di atmosfer ini mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Ozon adalah gas beracun yang dapat merusak paru-paru apabila terhisap oleh kita. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu,para ilmuwan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbo (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Gas CFC ini apabila dilepas ke atmosfer akan dipecahkan oleh sinar matahari yang menyebabkan klorin dapat beraksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu moleku l CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Apabila lapisan ozon sudah menipis, dapat berdampak buruk bagi kehidupan di bumi ini, salah satunya suhu di bumi semakin meningkat yang pada akhirnya menyebabkan pemanasan global di muka bumi ini.
2. Alam sudah rusak.
Kerusakan alam yang terjadi beberapa tahun ini memang laur biasa, mulai dari pembalakan liar, penambangan pasir liar, dan masih banyak lagi ulah-ulah manusia yang menyebabkan alamnya sendiri menjadi rusak. Padahal, kita sendiri yang membutuhkan alam tetapi malah kita sendiri juga yang merusaknya. Hutan-hutan semakin gundul dan habitat alami hewan dan tumbuhan pun terancam. Banyak yang tadinya persawahan dan perhutanan sekarang sudah dijadikan perumahan dan industry. Ini mengakibatkan hewan dan tumbuhan yang hidup disana terancam bahayaa dan mau tidak mau mereka akan terusir dari habitatnya sendiri.
3. Bencana dimana-mana.
Akibat dari alam rusak , salah satunya adalah bencana terjaadi dimana-mana. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, angin puting beliung, gunung meletus. Ini merupakan tanda bahwa bumi kita memang sudah benar-benar tua. Sebetulnya semua bencana yang ada di bumi ini tidak sepenuhnya karena alam, tetapi manusia pun ikut andil di dalamnya. Contohnya saja, banjir dan tanah longsor. Kedua bencana ini adalah contoh yang real yang diakibatkan oleh manusia sendiri. Berawal dari penggundulan hutan yang merebak dimana-mana yang alasannya selalu saja disangkutpautkan dengan ekonomi manusia. Tetapi hal ini tidaklah berangkutan dengan perekonomian manusia tetapi tidak lain adalah keegoisan manusia yang tidak bertanggung jawab yang berujung pada kerusakan bencana alam yang dirasakan dampaknya oleh semua makhluk hidup.
4. Bumi semakin panas!!
Adanya peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang mengakibatkan menaiknya suhu rata-rata global pada permukaan bumi yaitu: 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Sebagian besar menaiknya suhu global dikarenakan meningkatnya konseentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Meningkatnya suhu rata-rata global bumi ini akan menimbulkan dampak yang sangat meluas baik untuk alam ataupun makhluk hidup. Perubahan-perubahan seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim.
5. Keanekaragaman hayati mulai menurun.
Banyak spesies hewan dan varietas tumbuhan yang punah akibat dari alam yang sudah tidak stabil. Dalam Red List 2004 disebut ada 15.589 spesies yang terancam punah. Sejauh ini sudah ada 844 kepunahan yang dicatat oleh ilmu pengetahuan sejak tahun 1500. Ada 129 catatan mengenai kepunahan spesies burung, 103 di antaranya terjadi sejak tahun 1800. Dikatakan pula bahwa laju kepunahan saat ini adalah 100 hingga 1.000 kali laju kepunahan alami. Spesies hewan yang terancam punah meningkat dari angka 5.204 jenis menjadi 7.266 jenis sejak tahun 1996. Sedangkan untuk jenis tumbuhan dan lumut, ada 8.323 jenis yang nyaris punah dari angka sekitar 3.000 jenis sebelumnya. Ini adalah beberapa contoh hewan dan tumbuhan yang terancam punah.
Ikan gergaji bergigi besar (Pristis microdon) adalah salah satu jenis ikan gergaji terancam punah yang habitatnya berada di Lautan Pasifik dan Indonesia. Photo © R. Mitchell.
Ikan pari hiu (Rhina ancylostoma), dulu banyak ditemukan di Lautan Pasifik dan Indonesia timur. Kini makin langka karena bersama hiu dan ikan pari lain banyak ditangkap untuk diambil siripnya dan dihidangkan sebagai sup sirik ikan hiu di banyak negara Asia. Photo © Jeremy Stafford-Deitsch.
Kura-kura jenis Keeled Box Turtle (Pyxidea mouhotii) tinggal di hutan-hutan yang banyak daunnya dari India hingga Myanmar, serta dari Vietnam hingga China. Jenis ini banyak ditangkap untuk memenuhi permintaan rumah makan dan sebagai binatang peliharaan. Jumlahnya makin menurun, termasuk yang berada di wilayah terlindung. Photo © Peter Paul van Dijk
Kura-kura jenis Painted Terrapin (Callagur borneoensis) sangat terancam punah. Mereka ditemukan di Thailand selatan, Semenanjung Malaysia dan Kalimantan. Kura-kura ini banyak diambil telurnya untuk dijual di banyak pasar Asia. Kerusakan habitat karena pembukaan hutan juga mengancam mereka. Photo © Peter Paul van Dijk.
Tumbuhan Pachypodium yang konon dipercaya sudah hidup selama jutaan tahun lalu sebelum era jaman batu, merupakan tanaman yang dapat terus berevolusi dan mampu menyesuaikan diri terhadap habitat di mana ia tumbuh. Sisa tanaman purba yang satu ini tetap bisa bertahan hidup dan lestari sampai sekarang ini telah mampumenarik minat para peneliti dan kolektor tanaman langka sejak akhir abad ke-18.
Rafflesia hasselti termasuk bunga langka. Bunga padma ini juga disebut cendawan `muko rimau’, karena mirip rona muka harimau itu. Ia juga disebut rafflesia merah putih Suringar. Suringar diambil dari nama penemu pertama kali, tahun 1918 di Muara Labuh dan Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Cycas Wood (Encephalartos woodii) telah punah dari habitatnya. Hanya satu tanaman jenis ini pernah ditemukan.